Terima Kasih Teman-temanku Yang Hebat
Saya sudah memilih dan memutuskan untuk masuk ke dunia penerjemahan
dengan serius dan menjadikan penerjemah sebagai sebuah profesi. Sebuah
dunia yang saya impikan sejak remaja dan baru-baru ini saja menemukan
jalannya. Khususnya sebagai penerjemah buku/novel. Yang lebih
menggembirakan, setelah bergabung dengan milis Bahtera, yaitu sebuah
milis tentang Bahasa dan Terjemahan, wawasan saya makin bertambah dan
teman-teman pun bertambah pula.
Bagi saya teman dan sahabat sangat berarti. Mereka begitu baik dan
siap membantu kapan saja sebisa mereka. Sungguh pengalaman yang tak
terlupakan, ketika saya sedang menerjemahkan sebuah novel yang
bergenre thriller detektif. Dalam novel ini begitu banyak ada
istilah-istilah dan idiom-idiom yang berhubungan dengan dunia
kriminal. Bila ada istilah atau idiom yang tidak saya mengerti, saya
mengandalkan The Free Dictionary atau pun beberapa kamus online, dan
biasanya saya selalu menemukan jawabannya. Tetapi terkadang apa yang
saya cari, tidak ketemu, mentok dan membuat saya hampir frustasi. Dan
kalau sudah begini, biasanya saya ‘lari’ ke teman-teman saya yang baik
hati. Dan mereka dengan senang hati membantu menjawab pertanyaan saya,
baik berupa rujukan atau pun sebuah pendapat. Di era komunikasi
canggih ini, kami bisa berdiskusi lewat banyak media, apakah itu YM,
Gtalk, BBM atau pun FB.
Untuk itu, saya merasa perlu menghaturkan terima kasih yang tak
terhingga untuk Mas Ivan Lanin, Sang Pendekar Bahasa, yang sering ‘digedor’ dengan berbagai pertanyaan, dan memberikan rujukan-rujukannya yang tepat dan selalu membuat pertanyaan saya terjawab. Saya sering takjub juga, sesuatu yang saya tanyakan, yang sebelumnya saya sudah berusaha mencari
sendiri sekian lama, tetapi tidak menemukan jawaban yang memuaskan.
Namun, ketika saya menanyakan kepada Mas Ivan, dengan entengnya
memberi jawaban dan jawaban tersebut sangat tepat sesuai konteks yang
saya butuhkan!
Terima kasih juga kepada Mas Narpati Wisjnu Ari Pradana, seorang
Bahterawan walaupun bukan penerjemah tapi sering memberi masukan
kepada para Bahterawan yang bertanya di milis. Bagi saya Mas Narpati
ini teman diskusi yang baik, bersedia meluangkan waktu untuk
mendiskusikan pertanyaan saya di sela-sela kesibukannya sebagai
seorang programmer. Dan dalam menanggapi sebuah pertanyaan selalu
memberikan argumentasi lengkap dengan rujukannya. Biasanya umpan balik
darinya mampu memberi saya inspirasi dan membuat pikiran jadi lebih
terbuka, yang pada akhirnya membuat proses penerjemahan jadi lebih
mudah. Yang paling mengesankan, ketika saya mentok harus menerjemahkan
sebuah puisi klasik yang merupakan bagian dari isi novel, Mas Narpati
ini bisa memberikan masukan yang sangat berharga. Kemampuannya dalam
mengartikan frasa-frasa sulit (setidaknya sulit menurut saya) dalam
bahasa Inggris kuno di puisi tersebut, sangat membantu saya dalam
memahami is puisi itu secara keseluruhan. Sekali lagi terima kasih.
Kemudian Mbak Rini Nurul Badariah, you are the best, sist. Belum kenal
terlalu lama, tapi entah kenapa saya merasa begitu dekat seolah-olah
sudah kenal sangat lama. Saya merasakan aura positifnya dan kebaikan
hatinya walaupun belum pernah bertatap muka secara langsung. Teman
ngobrol yang enak dengan canda-candanya yang menyegarkan, teman curhat
(dalam hal penerjemahan, tentu saja). Mbak Rini ini sangat banyak
memberikan masukan dari sudut pandang editor. Biasanya kami ngobrol di
YM, di sela-sela kesibukannya. Selain sebagai penerjemah Mbak Rini ini
berperan sebagai editor juga. Sehingga masukan dan ilmu yang saya
dapat sangat membantu dan bermanfaat bagi saya yang termasuk pemula
ini. Terima kasih teman-temanku, sungguh indah sebuah pertemanan.
Yakinlah, Tuhan akan membalas segala kebaikan kalian.
Dan tentu saya juga berterima kasih kepada adik bungsu saya, Dewa
Indrayana, yang amat banyak membantu dan mendukung saya untuk menjadi
seorang penerjemah yang baik. Dari adik ini juga saya belajar
mengkonversi (mengonversi?) file dari file yang ber-format .jpg atau pun .pdf menjadi format .doc. Dan biasanya si adik ini menjadi tempat terakhir untuk bertanya, apabila teman-teman saya juga mentok dengan pertanyaan yang saya ajukan 🙂