WOMENWILL CONFERENCE 2017

Menunggu giliran registrasi

Hari Senin kemarin, tepatnya tanggal 14 Agustus 2017, saya berkesempatan untuk menghadiri acara Womenwill Conference yang diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center. Acara ini diadakan oleh Google Indonesia bersama Majalah Kartini.  Saya datang berempat bersama adik, adik ipar dan anak saya (yang jauh-jauh hari berusaha mengatur jadwal kerjanya dan tukar-tukaran jadwal dengan temannya agar bisa menghadiri acara ini).  Sebelumnya Womenwill Conference telah diadakan di 4 kota besar Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Acara yang di Bali ini merupakan pelaksanaan yang kelima dengan peserta lebih dari seribu orang.

Acara yang disponsori penuh oleh Google Indonesia ini menghadirkan beberapa pembicara yaitu perempuan-perempuan hebat yang telah sukses dalam berbagai bidang usaha. Mereka  akan saling berbagi tips bagaimana teknologi dan internet bisa membantu keseharian mereka dan memudahkan hidup mereka. Bagaimana aplikasi Google bisa membuat telepon genggam mereka seperti asisten pribadi. Bahkan, bagaimana teknologi dan internet yang berada dalam genggaman bisa membantu menemukan pekerjaan impian.

Pembicara pertama sekaligus pembuka acara adalah Bapak Prakoso Budi Susetyo, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM  Indonesia. Bapak Prakoso menekankan betapa pentingnya mengajarkan kewirausahaan untuk generasi muda sedini mungkin. Dengan memberi pelatihan bagi kaum ibu dan calon ibu diharapkan mereka bisa mengenalkan wirausaha pada anak-anaknya, sehingga generasi muda tidak akan berpikir hanya sebagai pencari kerja tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja.

Pembicara kedua adalah Shinto Nugroho, Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Google Indonesia.  Shinto menyatakan bahwa kalau perempuan sejahtera maka seluruh keluarganya akan sejahtera, maka perempuan harus sejahtera. Tantangan utama yang dihadapi oleh para perempuan yang mempunyai bisnis adalah menyeimbangkan antara bisnis dan keluarga. Karena itulah kaum perempuan harus punya grup atau komunitas untuk saling berbagi dan saling mendukung.

Bersama Mbak Sukma, pemilik Bali Reservasi

Dikatakan juga bahwa acara Womenwill ini bertujuan untuk membina komunitas wanita wirausaha, dengan memberikan keterampilan dan wadah untuk mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membangun dan mengembangkan bisnis mereka dengan bantuan teknologi.

Pembicara berikutnya adalah Ni Kadek Citrawati, seorang wanita pengusaha sukses asal Bali, pemilik usaha Bali Alus. Dekti, demikian panggilan akrab ibu muda ini, lebih banyak bercerita tentang pengalaman dan kendalanya sebagai seorang wirausaha wanita. Bagaimana dia harus berperan ganda secara sosial.  Bagaimana mengatasi rasa takut gagal dan kekhawatiran untuk memulai.

Pengalaman terburuknya ketika dia dirugikan oleh orang yang dia percayai untuk mengelola website perusahaannya. Hal itu tak terlepas dari kemampuannya yang tidak memadai dalam hal teknologi. Berdasarkan itulah dia kemudian belajar dan bertekad agar tidak “dikerjain” lagi oleh orang lain. Pesannya untuk para wirausaha wanita adalah kuasailah teknologi dengan baik.

Pembicara keempat adalah Veronica Utami, Head of Marketing Google. Veronica lebih banyak berbicara tentang bagaimana memanfaatkan semua fitur yang disediakan oleh Google untuk memaksimalkan usaha yang kita miliki.

Veronica memaparkan ada 5 cara untuk go online yaitu:

  1. Chat
  2. Media Sosial
  3. E-commerce
  4. Listing Bisnis Lokal
  5. Web/Blog

Kita semua pasti tahu dan mungkin sering melakukannya, ketika kita ingin mencari suatu barang atau jasa tapi belum tahu mesti mencari di mana, kita biasanya akan minta bantuan pada Google. Itulah sebabnya kenapa kita harus tahu bagaimana caranya tergabung dalam Listing Bisnis Lokal supaya calon pelanggan kita bisa menemukan kita dengan mudah.

Ketemu Mbak Verra Mulia, rekan penerjemah.

Google menyediakan fitur gratis yang bernama Google Bisnisku yang sangat mudah digunakan untuk mengelola kehadiran online kita  di Google. Kita bisa mengedit dan memasukkan informasi perusahaan kita di sana termasuk dalam Penelusuran dan Maps.

Bagi kita yang tidak punya website, Google Bisnisku juga menyediakan website gratis yang bisa diedit sendiri sesuai kebutuhan kita. Sungguh, Google benar-benar memanjakan kita.

Pembicara terakhir adalah Faye Alund, co-founder & CEO Kumpul Coworking Space. Ibu muda yang mungil ini berbicara tentang Google Business Group (GBG), yaitu sebuah komunitas wirausaha khususnya UKM.  Faye  memaparkan tujuan dari GBG adalah membantu wirausaha dalam perjalanan bisnis mereka dari awal hingga mencapai kesuksesan dengan bantuan tools dan teknologi yang disediakan oleh Google seperti Google+ for business, Adwords, Analytics, Yioutube, dll.  GBG berharap bisa membantu pelaku usaha kecil dan menengah untuk bergabung dalam jaringan bisnis global. Google memungkinkan hal ini. GBG bukanlah bagian dari Google tetapi Google mendungkung  komunitas ini sepenuhnya dengan membantunya mendiskusikan teknologi yang dikembangkan oleh Google.

Bagi saya ini sebuah  pengalaman yang menyenangkan bisa berkumpul dan bertemu dengan para wanita wirausaha yang hebat-hebat, mendengar pengalaman mereka serta kiat-kiat mereka dalam menghadapi berbagai kendala. Perjalanan dari Denpasar ke Nusa Dua memang cukup panjang dan melelahkan,   Plus macetnya.  Tapi tidak apa-apa, semuanya terbayar dengan pengalaman dan tambahan pengetahuan yang didapat.

Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama dan selanjutnya adalah acara bebas. Ketika saya sedang asyik ngobrol dengan adik saya, seseorang mendekati saya sambil menyapa dengan suara pelan, “Ibu Desak…?” Ternyata yang menyapa saya adalah  teman FB, seorang pengusaha keren, pemilik Bali Reservasi.  Selama ini kami belum pernah ketemu di darat. Rupanya beliau bisa mengenali saya dari foto-foto saya di FB.  Ternyata wajah saya sangat mudah dikenali. 😀 Kami pun ngobrol sebentar lalu foto berdua. Womenwill Conference telah mempertemukan kami.

Keren nih acaranya, semoga lain kali ada lagi.