Apakah Anda bebas atau dibatasi?
Bacaan filsafat juga cukup menarik bagi saya, seperti yang pernah saya terjemahkan yaitu modul kuliah mahasiswa pascasarjana. Proyek ini cukup menantang karena text sumber yang diberikan oleh klien adalah fotokopian yang cukup kabur (nampaknya difotokopi dari fotokopian juga).Di bawah ini adalah kutipan dari terjemahan saya, salah satu topik yang menarik bagi saya. Sedangkan text aslinya tidak bisa ditampilkan karena tidak ada softcopy-nya.
Apakah Kebebasan itu nyata
Apakah Anda bebas atau dibatasi?
Tidak ada masalah metafisik lainnya yang diperdebatkan sebagaimana pertanyaan tentang kebebasan. Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini diatur oleh hukum sebab akibat yang keras. Hukum ini memastikan segala sesuatu yang terjadi harus terjadi. Tidak ada yang kebetulan di alam ini.
Apakah segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini ditentukan oleh penyebab sebelumnya dan hukum alam? Determinisme adalah pandangan bahwa tindakan manusia sepenuhnya ditentukan oleh peristiwa-peristiwa sebelumnya.
Setiap peristiwa mempunyai kondisi sebelumnya yang menyebabkannya, jadi setiap peristiwa paling tidak secara teori dapat diprediksi jika kita tahu semua keadaan sebelumnya dan hukum-hukum yang mengatur syarat-syaratnya.
Penganut determinisme, seperti Clarence Darrow, berpendapat bahwa tindakan manusia adalah bagian dari rangkaian sebab-akibat dari alam dan juga sudah ditentukan.
Ilmuwan besar Inggris Sir Isaac Newton (1642-1727) dalam bukunya “Principia Mathematica Philosophia Naturalis” berpendapat bahwa semua wujud materi di alam semesta ini, dari atom-atom terkecil sampai planet-planet dan bintang-bintang terbesar bergerak sesuai dengan hukum alam, hukum inersia dan hukum gravitasi universal. Jika otak kita terdiri dari wujud-wujud kecil seperti atom, kemudian aktivitas otak manusia adalah proses fisik dan tunduk kepada hukum alam yang universal.
Ahli matematika Perancis, Pierre Simnon, Marquis de LaPlace (1812) menulis : Kejadian masa sekarang memiliki hubungan dengan kejadian yang telah lewat yang didasarkan pada prinsip bukti diri bahwa suatu hal tidak dapat muncul tanpa ada yang menyebabkannya. Mungkin kita nampaknya bebas. Tapi kenyataannya, kebebasan ini hanyalah akibat dari ketidaktahuan kita tentang hukum-hukum yang mengatur kita. Kebebasan bukan apa-apa tapi sebuah ilusi. Para determinis juga menganggap bahwa determinisme mengesampingkan kebebasan dan tanggung jawab manusia. Kebebasan adalah kemampuan untuk memilih diantara pilihan-pilihan.
Anonymous
November 30, -0001 @ 12:00 am
Iyah, bener…seperti ditekankan di artikel di atas bahwa kebebasan bukanlah apa-apa tapi hanya sebuah ilusi.