Puncak Acara HUT Re’sman ke 45
Tanggal 10 Agustus kemarin, saya menghadiri puncak perayaan HUT SMA Negeri 2 Denpasar yang ke 45, di Ardha Candra, Art Center Denpasar. Yang membuat saya bela-belain nonton acara ini adalah karena anak saya ikut menjadi pengisi acara yaitu sebagai salah satu penari pada tarian kolosal Jaya Nusantara. Acara yang juga dimeriahkan oleh Grup Band Changcuter ini bisa dikatakan sangat sukses dengan penonton yang membludak memenuhi panggung terbuka yang luas ini.
Ada yang membuat saya tersenyum sendiri setiap ingat dengan kejadian di hari itu. Acara sudah mulai sejak sore hari, tapi saya baru bisa datang jam 19.30. Karena suami ada kerjaan yang tidak mungkin bisa ditinggal, jadi saya hanya di-drop di tempat, dan nantinya akan dijemput kembali saat acara sudah selesai. Setelah di-drop, saya langsung menuju pintu masuk panggung dan menyerahkan tiket. Di sekitar saya hanya terdapat ABG dan tidak nampak kelihatan bapak-bapak atau ibu-ibu. Saya pun santai saja dan langsung menyerahkan tiket, lolos di pintu pertama. Ternyata di pintu kedua ada penjagaan lagi, kalau tidak salah dijaga oleh bapak-bapak yang mengenakan baju safari warna gelap.
“…maaf, tolong tasnya, kami periksa dulu…,” kata salah satu dari mereka.
Saya cukup kaget juga, lalu berhenti dan mulai mengeluarkan isi tas. Yang membuat saya heran adalah, kenapa cuma saya yang ‘digeledah’ sementara yang lainnya tidak. Sambil tetap bertanya-tanya dalam hati, saya mengeluarkan satu persatu isi tas saya : slayer, kacamata, handphone, dompet……
Belum selesai ‘penggeledahan’ tersebut, tiba-tiba petugas itu berkata sambil memandang wajah saya: “Cukup, Bu…silakan masuk, maaf kalau Ibu terganggu.” Saya pun tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
Setelah duduk, saya baru berpikir bahwa kemungkinan yang membuat para petugas itu curiga adalah karena melihat “dandanan” saya. Celana jean hitam, jaket warna gelap yang ada topinya, dan saat itu topinya saya pakai. Tas selempang warna hitam yang cukup besar. Di antara kerumunan gadis-gadis ABG dengan pakaian yang amat modis dan manis dan pemuda-pemuda tanggung yang bergaya ala Kevin “Vierra”, membuat penampilan saya amat berbeda dan terkesan seperti “preman” atau “teroris”. Dan… ketika saya sibuk mengeluarkan isi tas, tiba-tiba topi jaket saya terlepas sehingga wajah saya keliatan jelas, rupanya saat itu mereka sadar ternyata orang yang mereka ‘curigai’ ini hanyalah seorang ibu yang berwajah polos dan sama sekali bukan teroris, hahahaha….
Saya jadi teringat dengan omongan anak saya, yang beberapa kali sempat terkaget-kaget, kalau saya lagi dandan gimanaaa….katanya, saya kelihatan begitu macho dan mirip seperti Jet Lee (aktor kung fu favorit saya). Lho…mirip kok kaya’ aktor pria sih? Kenapa ngga mirip ama Sophia Latjuba aja?? Hehehe…
Tapi walaupun demikian, saya salut dengan sistem penjagaan panitia saat itu dan mereka tentu tidak mau ambil risiko. Segala sesuatu bisa terjadi di antara ribuan penonton. Malam itu acara berjalan lancar dan sukses. Para penonton yang hampir semuanya anak usia SMA begitu tertib dan damai. Walaupun mereka ikut jingkrak-jingkrak saat ada musik yang menghentak, tapi mereka sangat terkontrol.
Selamat Ulang Tahun, Re’sman, semoga bisa menciptakan anak-anak didik yang berkualitas dan mempunyai nilai-nilai moral yang tinggi. Amin.