Tersesat Membawa Nikmat
Akhirnya, selesai juga saya membaca buku ini. Buku yang sangat menarik, setidaknya menurut saya sendiri. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit ITB, berisi kumpulan tulisan dari para anggota Bahtera, yaitu sebuah milis tentang Bahasa dan Terjemahan. Milis Bahtera sendiri sebagian besar beranggotakan para penerjemah (Translator) dan juru bahasa (Interpreter). Perlu waktu cukup lama juga saya membaca buku setebal 216 halaman ini, karena saya harus membacanya secara ‘mencicil’ (seperti nyicil hutang aja :)), dan mencuri-curi waktu.
Saya sendiri memang sangat tertarik dengan dunia penerjemahan, dan bercita-cita suatu saat nanti bisa menjadi penerjemah yang sebenarnya. Saat ini walaupun sudah berani menerima job translation tapi masih yang ringan-ringan dengan tenggat waktu yang tidak mendesak. Sadar diri ceritanya, belum siap tempur sepenuhnya, belum siap waktu sepenuhnya, karena masih ada main job .
Sekarang masih mengumpulkan ilmu dan rajin mengikuti diskusi di milis Bahtera disamping juga mencari ilmu secara formal di jurusan penerjemahan.
Tersesat Membawa Nikmat, secara umum bercerita tentang bagaimana awalnya para translator ini masuk ke dunia penerjemahan sebagian besar secara tidak disengaja atau “tersesat”. Tetapi dari ketersesatan itu, akhinya mereka merasakan betapa nikmatnya menjadi seorang translator.
Suka duka jadi penerjemah, mulai dari penerjemah pemula yang baru merintis karier sebagai penerjemah dengan bayaran yang jauh dibawah standar, sampai penerjemah yang “wahhh” dengan bayaran yang bikin ngiler….dan sanggup membiayai perjalanan ke manca negara ataupun sanggup membiayai pembelian sebuah mobil yang cukup mewah 🙂
Anonymous
November 30, -0001 @ 12:00 am
Mas Efri, kalau begitu… ayo jadi penerjemah :-). Btw, terima kasih sudah mampir ke blog ini.