
Bagi saya internet itu seperti perpustakaan raksasa, apa pun yang kita cari hampir semua ada jawabannya. Ketika saya menerjemahkan materi dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia atau sebaliknya, bila ada frasa sulit yang susah dicari padanannya, saya bisa mengandalkan Google untuk mencari referensi. Setelah berusaha dan tetap tidak ketemu padanan yang memuaskan, saya bisa bertanya pada teman-teman seprofesi di grup komunitas penerjemah, tentu dengan mencantumkan konteksnya. Biasanya dengan senang hati teman-teman memberi masukan dan membuka pintu untuk diskusi. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk Terjemahan Bahasa Bali.
Ketika saya harus menerjemahkan ke Bahasa Bali, saya kesulitan mencari teman diskusi. Memang sehari-hari saya lebih banyak menggunakan Bahasa Bali halus, tapi itu tidak berarti saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam menerjemahkan ke Bahasa Bali. Terutama untuk idiom-idiom. Kalau naskahnya berupa bahasa sehari-hari, tentu tak terlalu sulit.
Berikut adalah salah satu contoh terjemahan yang cukup bikin saya memeras otak.
“Simplicity on Knowledge, Understanding in Diversity (Kesederhanaan pada Pengetahuan, Pemahaman dalam Keragaman).
Hanya beberapa kata memang, tapi saya harus berpikir keras untuk mendapatkan terjemahan terbaik. Kalimat di atas akan dipakai dalam sebuah spanduk. Saya merasa perlu teman diskusi untuk mendapatkan padanan terbaik.
PUCUK DICINTA ULAM TIBA
Saat berpikir ini, saya teringat dengan seorang tetangga yang guru besar di Unud. Beliau ahli sejarah sekaligus ahli Bahasa Bali. Saya yakin beliau pasti berkenan membantu. Pucuk dicinta ulam tiba! Tiba-tiba beliau muncul di rumah saya. Saya memang sering mengedit karya tulis beliau. Setelah basa-basi sejenak, langsung saja beliau saya “todong”. Tak saya duga responnya sangat baik. Ternyata yang membuat beliau antusias adalah karena ada orang yang serius bertanya tentang bahasa daerah yang amat dicintainya. 😀
Terjadilah diskusi yang panjang. Beliau juga perlu waktu yang cukup untuk mencari padanan yang paling pas untuk terjemahan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa kalimat tersebut tidak boleh diterjemahkan kata per kata karena itu semacam idiom.
Di akhir diskusi kami mendapatkan terjemahan yang cantik.
Simplicity on Knowledge = Samapta Maring Jnana
Understanding in Diversity = Premana Maring Sapweka.
Saya senang sekali dengan terjemahan ini. 😀

Oh, ya, Bapak Profesor ini baiiik hati banget. Keesokan harinya saya dibawakan Kamus Bahasa Bali yang kelihatannya cukup tua dilihat dari warna sampul depannya yang agak pudar. Beliau juga bilang, kapan pun saya butuh beliau, jangan sungkan-sungkan untuk menghubunginya. Kalau saya butuh kamus lain atau buku-buku lain tentang Bahasa Bali, beliau mempersilakan saya berkunjung ke rumahnya. Baik sekali, bukan?
Ah, beruntungnya saya!
Dalam usianya yang di atas 70 tahun, beliau masih cukup enerjik. Sayangnya, beliau kurang familiar dengan internet. Saya merasa tak enak hati kalau sering-sering mengganggunya. Karena itulah, saya merasa perlu masuk ke sebuah grup atau forum (di internet), yang topik pembahasannya tentang Bahasa Bali. Adakah yang bisa membantu saya?
Bu desak.. sy mau bertanya apakah kata bonar adalah kata yg termasuk bhs bali alus atau kasar? Pada situasi bagaimana org menggunakan kata bonar? Mohon bantuanya bu. Trimaksih
Mbak Tika, terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. 🙂
Kata bonar termasuk bahasa yang agak kasar. Tapi susah juga mencari padanan kata untuk bonar dalam Bahasa Indonesia. Biasanya si pengguna mengucapkannya dalam keadaan kesal. Misalnya, “Dasar matan ci bonar!”
Osa,
Saya ada sebuah pararem desa pekraman, namun dalam bahasi Bali halus. Kami tidak bisa memahami lengkap.
Jika kita minta bantuan untuk diterjemahkan kedalam bahas Indonesia, kira – kira bisa ya, tentu dengan imbalan yang sewajarnya.
Suksma
Om Suastiastu, Pak Wayan, matur suksma sampun berkunjung ke sini. Sebelumnya, boleh tyang lihat sedikit pararem tersebut?
Mungkin satu paragraf, agar tyang ada bayangan.
Suksma. 🙂
mbak mau tanya bahasa balinya paragraf apa ya ? makasi
Biasanya saya tetap pakai paragraf aja, Mbak. 🙂
mbak mau tanya bahasa indonesianya dumogi rahajeng lan rahayu apa yah
Artinya, semoga selamat dan sehat selalu.
Asal Usul Nama Sesetan
Dari beberapa informasi dan menurut cerita-cerita dari tokoh masyarakat serta didukung oleh bukti-bukti peninggalan yang ditemukan diceritakan bahwa pada waktu Pemerintahan Dalem Waturenggong kira-kira abad ke 15, Kelurahan Sesetan sekarang ini menjadi satu kesatuan dengan Kelurahan Pedungan. Kelurahan Pedungan awalnya bernama Desa Peduwungan nama ini bermula dari sebelah keris yang sakti. Keris itu dimiliki oleh wakil Dalem Waturenggong di Wilayah Badung yang bernama Arya Waringin. Keris sakti dibuatkan tempat yang disebut Pelinggih dan diberi nama Pura Peduwungan yang artinya keris, dan sekarang terletak di Banjar Kepisah. Dari Peduwungan ini akhirnya menjadi Desa Pedungan.
Pada saat itu mata pencaharian penduduk di Desa Peduwungan adalah sebagai petani dan beberapa orang penduduk yang tinggal di Desa Peduwungan melakukan kegiatan pertanian di bagian Timur Desa Peduwungan, yang akhirnya menetap di tempat itu karena menurut mereka tempat di Timur itu adalah tempat yang subur dan sangat baik untuk bercocok tanam. Dan tempat itu diberi nama Kesetan atau Sepihan yang artinya Pecahan dari Desa Peduwungan, kemudian lama kelamaan seiring dengan perjalanan waktu dan karena proses perubahan kata, maka kata Kesetan berubah menjadi Sesetan. Mbak klo ini bisa di translit?
Bisa, cuman mungkin tidak bisa selesai dengan cepat. 🙂
osa, bu Desak… tyang mo bikin perarem penepas wicara… tapi bingung dengan kata2 yg hrs dituangkan. grs besarnya ” dari sejak berdirinya subak hingga sekarang blm pernah terjadi sengketa/masalah di subak”. mhn dibantu nggh untk kata2nya. sksma.
OSA, Bu Amik (semoga tyang tidak salah sapaan). Matur suksma sudah berkunjung ke blog niki. Tyang coba terjemahkan, nggih.
“Saking kawentenan subak nyantos mangkin durung naen wenten prekare ring subak.”
Semoga berkenan. 🙂
Sksma bu…
Bu desak,saya mau nanya apa bahasa balinya kesimpulan??
Kadek Dimas, terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. 🙂
Untuk ‘kesimpulan’ biasanya saya tetap pakai ‘kesimpulan’. Sementara ini saya belum menemukan padanan yang lain. Di beberapa makalah berbahasa Bali yang pernah saya baca, kata “kesimpulan” tetap dipakai.
Bu, saya mau beetanya. bahasa bali nya, “pertemenan kita akan bertahan lama jika ada kepercayaam diantata kita” ? terima kasiih
Pesemetonan iraga lakar awet yen iraga wenten rasa saling percaya.
saya mau bertanya. kalo kata panjakan itu artinya apa yaaa???
Mbak Diah, terima kasih sudah berkunjung ke sini.
Untuk ‘panjakan’, boleh tahu kalimat atau konteksnya? Yang saya tahu ada kata ‘panjak’ yang bermakna ‘anak buah’ atau ‘pengikut’. Bisa juga bermakna ‘pelayan/pembantu’, tergantung konteksnya. Setelah mengetahui konteksnya, mungkin saya bisa menjawab dengan lebih pasti.
Bahasa indonesa.a Cang engtawang artine ape
Artinya: Saya tidak tahu.
Kita sebagai generasi muda harus bisa meneruskan semangat para pejuang kita dengan cara belajar dengan giat , cinta kepada bangsa dan tanah air dan selalu menerapkan ajaran ajaran agama serta menghindari yang namanya narkoba , kurupsi dan yang lainnya .
Tante ini coba ubah ke bahasa bali alus dong hmmm
Putri, terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Saya coba terjemahkan kalimat di atas, ya.
“I raga para yowana musti ngelanturang semangat para pejuang, carane selegang melajah, tresna ring bangsa lan tanah pelekadan taler setata ngemargiang ajahan agama tur sampunang pisan ngangge narkoba, sampunang korupsi lan tiosan sane nenten becik.”
Semoga berkenan.
Btw, ini Putri yang mana, yaa, apakah yang di Sempidi? 🙂
Bahasa bali alusnya
“selamat ulang tahun ”
Apa ya ka desak.?
Hai… terima kasih sudahberkunjung ke blog ini.
Ucapan selamat ulang tahun dalam bhs Bali halus adalah : Swasti wanti warsa, mogi setata kenak lan dirgayusa (Selamat ulang tahun, semoga selalu sehat dan panjang umur).
“Bertahan karena nyaman dan sayang ”
Ubahin dong tante😅
Boleh tahu konteksnya, Mbak?
Kalau secara umum boleh pakai: “Kantun deriki isawireh nyaman lan sayang”.
kalo bhs indonesianya “Ngajag” apa ya?
Mbak Indri terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Ngajag = pulang pergi atau bolak-balik.
metaken kidik ibudesak,yen hormati ..napi bhs baline
Agung Gede, suksma atas kunjungannya ke blog ini.
Yang ditanyakan itu: “yang dihormati”, apa bahasa Balinya, kenten, nggih?
Yang saya hormati : sane wangiang tityang.
Atau boleh minta konteksnya? Biar lebih jelas. 🙂
Halo tante, aku mau minta tolong dong tan, utk tugas sklh, tolong tante bahasa balinya kalimat ini apa ya? Terimakasih byk seblmnya 🙏🙏
Menurut Wibowo, bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan dihasilkan oleh lisan yg bersifat universal, yg dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk menghasilkan perasaan dan pikiran.
Halo Rizky, terima kasih sudah mampir ke sini. Saya coba jawab, ya.
Wibowo maosang, basa punika sistem simbul suara sane meduwe artos lan maduwe artikulasi sane manggeh universal, kaanggen alat komunikasi olih sekelompok manusa mangda ngemetuang rasa lan papineh.
selamat malam bu desak, tyang ada eka ilikata desa adat yang menggunakan bahasa bali alus, tyang kesulitan untuk menterjemahkan ke bahasa indonesia, mohon bantuannya bu , suksma.
Selamat sore, Mbak Ginda. Suksma sampun rauh meriki.
Nggih, coba tyang lihat dumun ilikita punika. Mogi-mogi tyang presida menerjemahkan ke bahasa Indonesia.
Tiang metakon buk, yen keesokan harinya napi bhs baline?
“Keesokan harinya” bisa pakai: “Benjangne”.
mohon diartikan bahasa ini : membuat tata tertib dan kerjasama antara karyawan
Tyang coba, nggih.
Ngarya tata-titi lan segilik-seguluk sareng para nayake sami.
Apakah arti kruna kumarisin
Maaf banget saya belum pernah mendengar “Kruna Kumarisin”. Setahu saya hanya ada Kruna Lingga, Kruna Kadaden, Kruna Tiron, Kruna Duilingga dan Kruna Satma.
Bu desak bahasa Balinya permisi apa ya?
Rara, bisa tahu konteksnya, atau kalimat lengkapnya?
Permisi bisa juga pake “nunas lugra”.
[* Shield plugin marked this comment as “Pending Moderation”. Reason: Human SPAM filter found “/p/” in “url” *]
untuk mempelajari bahasa bali ,aksara, sastra yang benar, karena itu bahasa lokal daerah bali. pemerintah juga mengharuskan untuk belajar bahasa bali,agar budaya bali tidak punah.
tolong jawab buk desak saya ada tugasss ^^