Teringat Putri Huan Zhu
Minggu lalu saya baru menyelesaikan sebuah novel yang romantissss banget, sampai-sampai ikut terbawa romantis. 😀 Kali ini mendapatkan kesempatan menerjemahkan sebuah novel klasik. Novel klasik Cina. Pengerjaan novel ini termasuk telat dari yang saya targetkan, karena penyelesaian novel sebelumnya ternyata memerlukan waktu lebih lama dari yang saya perkirakan. Sebelumnya saya perkirakan awal Juni sudah bisa mulai menggarap novel ini, ternyata meleset. Bersyukur waktu tayang novel ini masih cukup lama sehingga tidak sampai mengganggu jadwal terbit pihak penerbit. Yah, rencana tidak selalu terlaksana seperti yang diinginkan.
Tidak biasanya saya telat memenuhi deadline. Memang sebelum novel roman ini, pernah juga saya minta perpanjangan waktu tapi tidak lebih dari seminggu. Minta tambahan waktu untuk mengedit dan sang editor waktu itu tidak mempermasalahkan karena mungkin masih dianggap wajar.
Sedangkan novel roman yang terakhir ini cukup panjang tambahan waktunya. Saat itu saya sempat sakit ditambah beberapa hari raya yang numpuk dalam bulan yang sama, sehingga mau tak mau, waktu kerja saya menjadi tidak efektif. Menjelang deadline, saya menghubungi editor dan mengatakan apa adanya. Tentu saya siap dengan segala konsekuensinya yaitu sanksi pemotongan honor sesuai dengan perjanjian. Di luar dugaan, Mbak editor yang baik hati ini malah memberikan saya tambahan waktu sampai sebulan.
“Ngga apa-apa, Mbak Desak. Santai ah, ngga ada pemotongan. Saya berikan tambahan waktu sebulan lagi supaya Mbak bisa bekerja dengan tenang. Jangan lupa jaga kesehatan, Mbak.”
Ah, saya berterima kasih sekali karena selalu bertemu orang-orang yang baik hati di dunia penerjemahan ini.
Setelah jeda seminggu, saya mulai dengan novel yang baru, novel klasik ini. Dari hasil membaca cepat, tampaknya novel ini cukup “berat”, bahasanya Inggris kuno. Jalan cerita yang complicated, dan ada puluhan tokoh dengan berbagai macam karakter . Berat tapi asyik. Novel yang keren! Semoga saya bisa melakukan pengalihan bahasa dengan bagus sehingga hasilnya tetap keren seperti aslinya. Ada dua novel klasik yang akan saya terjemahkan. Dua-duanya novel klasik Cina. Target saya novel yang kedua bisa selesai di penghujung tahun ini.
Membaca novel ini, jadi teringat dengan serial Putri Huan Zhu yang pernah ditayangkan oleh Indosiar di akhir tahun 1990-an. Serial yang tak pernah saya lewatkan waktu itu. Sampai sekarang saya masih terbayang-bayang dengan semua tokoh di serial tersebut. Menurut saya, itu serial terbaik yg pernah saya tonton.
*Berharap ada siaran ulang untuk Putri Huan Zhu ini* 😀
Sebenarnya saya hanya minta tambahan waktu seminggu lagi