Pelatihan WordFast Classic
Hari Sabtu, 22 November 2014 kemarin, HPI Komda Bali (Himpunan Penerjemah Indonesia Komisariat Daerah Bali) menyelenggarakan acara pelatihan CAT Tools di Denpasar. Narasumber yang diundang oleh panitia adalah Mas Wiwit Tabah Santoso, sang pakar berbagai CAT Tools. Ada berbagai jenis CAT Tools dan kali ini yang dibahas adalah WordFast Classic. Tentu saja kesempatan ini kami gunakan dengan sebaik-baiknya.
Acara berlangsung di gedung IALF, di Jalan Raya Sesetan, Denpasar. Ada sedikit kejadian lucu. Pagi itu saya diantar oleh anak. Rupanya saya datang agak kepagian. Begitu turun dan menutup pintu mobil, saya langsung celingukan mencoba menemukan orang yang saya kenal. Di kejauhan saya lihat ada sekelompok orang, saya pikir mereka juga peserta seperti saya. Namun tak satu pun yang saya kenal. Saya melemparkan pandangan ke seantero halaman yang rindang, tapi malah tak melihat ada dua orang pria berdiri di dekat saya. Setelah sekian lama saya baru ngeh dan memperhatikan dua orang tersebut yang jaraknya tak jauh dari tempat saya berdiri.
Eh, tunggu… saya merasa sangat familiar dengan wajah pria yang mengenakan kaos hijau. Tak salah lagi, ini pasti Mas Wiwit, sang narasumber. Walaupun saya belum pernah ketemu langsung, tapi saya mengenali wajah beliau yang tak beda dengan foto-fotonya di Facebook. Saya memang punya kelebihan (kalau bisa disebut kelebihan :D) yang dengan cepat bisa mengenali wajah orang, asal pernah melihat fotonya. Tapi saya juga punya kekurangan (yang amat parah) yaitu sering nyasar setiap mencari alamat baru. 😀
Dengan pede (plus senyum ramah tentu saja, hihihi) saya mendekati beliau dan berkata, “Mas Hudi, ya?”
Ya, ampun, otak saya bilang ini Mas Wiwit tapi yang keluar dari bibir kok ‘Mas Hudi’ sih?
Saya belum sempat mengoreksi kesalahan saya, Mas Wiwit sudah menjawab dengan pandangan sedikit heran, “Bukan, saya Wiwit.”
“Oh, iya iya, maaf, maksud saya Mas Wiwit, yang akan jadi narasumber,” saya tersenyum malu.
Entah kenapa, saya sering keliru antara Mas Hudi dan Mas Wiwit. Saya merasa ada sedikit kesamaan di antara beliau berdua. Entah apanya. Pernah ada teman yang bertanya sesuatu, harusnya jawaban saya adalah Mas Hudi, eh, saya malah jawab Mas Wiwit (walaupun kemudian dengan segera saya meralatnya). Nah, kejadian di atas, harusnya saya nyebut Mas Wiwit, saya malah nyebut Mas Hudi. Kebalik-balik deh. Maaaaaffff beribu maaff. .. ^_^
Tapi saya tak mau lama-lama tenggelam dalam perasaan malu. 😀 Saya berusaha mencairkan suasana dan sejenak kemudian kami langsung ngobrol dengan akrab sambil menunggu kedatangan teman-teman yang lain. Kami berdiri cukup lama di pinggir halaman sambil berbincang-bincang karena belum tahu yang mana ruangan tempat acaranya. Kami baru saja berniat mencari tempat duduk ketika seorang staf IALF mendekati kami. Bapak itu bertanya apakah kami dari HPI. Kami pun mengiyakan. Bapak itu kemudian mengantar kami ke ruangan tempat pelatihan. Ternyata di sana sudah ada Mbak Dian, Desi Mandarini dan Kuntayuni.
WORDFAST CLASSIC
CAT Tools (Computer Aided Translation Tools) adalah alat bantu penerjemahan atau penerjemahan berbantu komputer, bukan mesin penerjemahan seperti Google Translate dan sebangsanya. Proses menerjemah tetap dilakukan oleh si penerjemah (bukan oleh si CAT Tools), hanya saja perangkat ini akan menyimpan semua kata/frasa/kalimat yang pernah kita terjemahkan dan disimpan dalam sebuah Translation Memory (TM). Jadi, ketika kata/frasa/kalimat tersebut terulang lagi, perangkat ini akan memunculkannya sehingga akan mempermudah dan mempercepat pekerjaan kita.
Untuk penerjemah buku/novel (menurut saya), mungkin tidak terlalu membutuhkan CAT Tools, mengingat dalam sebuah novel sangat jarang ada kalimat yang berulang. Kalau pun kita menggunakan perangkat ini untuk menerjemah novel/buku, baru akan terasa manfaatnya ketika dalam novel ada istilah-istilah yang seringkali muncul. Atau ada penulisan nama-nama tokohnya yang agak rumit yang ada kemungkinan kita salah ketik.
Selama ini saya sendiri belum pernah menggunakan CAT Tools saat menerjemahkan buku/novel. Belakangan setelah saya menerjemahkan beberapa dokumen seperti surat kontrak UNDP dan akta notaris, saya baru merasakan pentingnya penggunaan CAT Tools. Dalam terjemahan tersebut ada banyak sekali frasa/kalimat yang berulang atau hanya berubah sedikit saja. Bisa dibilang terjadi pengulangan hampir 50%. Tentunya dalam kasus ini penggunaan CAT Tools sangat membantu kita.
Dalam pelatihan kemarin, Mas Wiwit memberi penjelasan dengan amat gamblang sehingga kami yang awam bisa menerima dengan baik. Mulai dari cara membuat TM, membuat Glosarium langkah demi langkah, kemudian cara menggunakannya. Kami juga belajar bagaimana cara menggunakan “werecat” saat menerjemahkan materi dan Excel dan text box. Bagaimana menarik teks dari Excel ke Word, kemudian menerjemahkannya di sana. Setelah itu bagaimana cara mengirimkan kembali hasil terjemahan tersebut ke format semula Kami juga belajar menerjemahkan file PowerPoint.
Tentu saja belajar sehari tak akan membuat kami langsung mahir. Setidaknya, pengetahuan dasarnya telah kami pahami. Selanjutnya? Terserah Anda (teringat sebuah iklan). 😀
Sungguh, belajar CAT Tools memang mengasyikkan. 😀