I Moved Your Cheese!
Sekali lagi, saya mendapatkan kesempatan menerjemahkan sebuah buku bagus. Senang tak terkira karena ada banyak hal yang bisa dipetik dari buku ini yang bisa diterapkan dalam kehidupan saya.
I Moved Your Cheese (IMYC), menilik dari judulnya banyak yang mengira buku ini adalah sekuel dari Who Moved My Cheese? (WMMC) yang pernah jadi bestseller hampir satu dekade yang lalu. Tidak, IMYC bukanlah sambungan dari WMMC, penulisnya pun berbeda. IMYC terlahir setelah penulisnya membaca WMMC dan merasa ada yang harus diluruskan. Jadi, IMYC lebih sebagai koreksi sekaligus melengkapi pesan-pesan dalam buku WMMC yang dirasa kurang.
*******
Jika Anda seekor tikus yang terjebak dalam sebuah labirin dan seseorang terus mengambil keju Anda, apa yang akan Anda lakukan?
Buku laris ‘Who Moved My Cheese?’ memberikan jawaban untuk pertanyaan ini: “terimalah bahwa perubahan tidak bisa dihindari dan berada di luar kendali Anda. Jangan membuang waktu untuk bertanya-tanya mengapa hal tersebut terjadi, hindari masalah dan mulailah mencari keju lagi.”
Jawaban ini dianggap kurang cocok oleh Deepak Maholtra, seorang Profesor di Harvard Business School. Menurutnya, keberhasilan di bidang inovasi, kewirausahaan, kreativitas, kepemimpinan, dan pertumbuhan bisnis–serta pertumbuhan kepribadian–tergantung pada kemampuan kita untuk mendobrak batas-batas yang ada, membentuk ulang lingkungan kita, dan menjalankan aturan yang berbeda: aturan kita sendiri. Tidak sekadar menerima apa yang diberikan.
Dengan pemikiran tersebut dalam benaknya, Profesor Deepak Malhotra kemudian menulis buku IMYC dan menawarkan jawaban yang sangat berbeda untuk pertanyaan tersebut. Dalam IMYC, Malhotra menceritakan sebuah kisah inspiratif tentang tiga ekor tikus petualang yang unik–Max, Big, dan Zed—yang menolak untuk menerima kenyataan begitu saja. Kita seperti menonton kehidupan mereka yang terpampang jelas dan saling bersinggungan. Kita melihat bahwa daripada hanya mengejar keju secara membabi buta, kita semua sebenarnya memiliki kemampuan untuk melarikan diri dari labirin atau bahkan membentuk ulang labirin sesuai dengan keinginan kita.
Dalam menghadapi kebiasaan-kebiasaan yang telah mengakar, ide-ide tradisional, sumber daya yang langka, dan tuntutan atau harapan dari orang lain, seringkali kita meremehkan kemampuan sendiri untuk mengendalikan nasib kita sendiri dan mengatasi kendala yang kita hadapi. I Moved Your Cheese mengingatkan kita bahwa kita dapat menciptakan keadaan dan realitas baru yang kita inginkan. Tapi pertama-tama kita harus membuang terlebih dahulu pemikiran yang seringkali tertanam begitu dalam bahwa kita tidak lebih dari seekor tikus di dalam labirin orang lain.
*******
Bagaimana isi lengkap buku ini? Ayo, cari di toko-toko buku terdekat dan nikmati isinya. 😀
January 30, 2014 @ 11:53 pm
Wuah mantap Mbok, enak sekali dibaca tulisannya Mbok Desak 😀 Perlu segera beli ni buku terjemahannya 😀
January 31, 2014 @ 5:18 pm
Makasih, Windy, yang telah mampir dan meninggalkan komennya di sini. Iya iya, ini buku baguss, ayoo, buruan cari, dijamin ngga nyesel deh 😉