Hari ini, Senin 22 Maret 2010, Ujian Nasional untuk tingkat SMTA dimulai. Berbagai cerita bermunculan, dari berita-berita di berbagai media, secara umum menunjukkan betapa anak-anak itu, para siswa, begitu khawatirnya dengan pelaksanaan UN ini. Seperti yang saya baca di salah satu media online, ada beberapa siswa yang sakit dan bahkan sampai pingsan saat akan menghadapi UN. Seolah-olah mereka tidak yakin bisa mengerjakan soal-soal UN. UN betul-betul menjadi ’hantu’ yang sangat menakutkan bagi mereka. Kalau dibilang tidak siap, rasanya tidak juga. Karena hampir semua sekolah, jauh-jauh hari sudah mempersiapkan anak didiknya dengan menambah jam pelajaran khusus untuk membahas mata pelajaran yang akan diujikan dalam UN ini. Sekolah-sekolah juga mengadakan try out lebih banyak.
Di samping mendapat pelajaran tambahan di sekolah, anak-anak juga les di luar sekolah ikut bimbingan belajar yang kini makin menjamur. Jadi sebenarnya tidak ada alasan kalau dibilang mereka kurang belajar. Lalu apa masalah sebenarnya, sehingga para siswa begitu ’ngeri’ dengan UN? Saya juga tidak mengerti 🙂
Sebagai murid yang membuat UN bagi saya cukup menakutkan karena 3 tahun saya belajar harus ditentukan dalam waktu 3 hari
Benar, Tiara, itulah sebabnya. Tapi syukurnya, sekarang (konon) peraturannya sudah sedikit berubah, ya.
iya kabarnya ada UN perbaikan tapi tetap saja terasa horor karena yang bikin soal bukan sekolah tapi guru se nasional 🙂
Selain itu nilai UN juga bukan satu-satunya penentu kelulusan siswa, jadi lebih meringankan beban siswa dalam menghadapi UN, tapi saya rasa UN tetap masih menjadi hal yang menakutkan bagi mereka.
Benar, saat ini ada penilaian lain yang ikut menentukan kelulusan siswa, tidak hanya UN. Tapi entah kenapa, UN tetap saja menghantui para siswa. Mungkin karena image UN sudah terlanjur menakutkan ya. 😀
mungkin karena UNAS sangat mempengaruhi kelulusan jadi terasa begitu menakutkan 🙂
Dulu waktu ngehadapin UN rasanya deg-degan banget hehehe
Iya, bisa dibayangkan, hehehe.